Ringkasan isi buku
Di Bawah Lentera Merah adalah buku karya Soe Hok Gie yang berisi skripsi sejarah tentang perkembangan komunisme di Indonesia, khususnya Sarekat Islam Semarang. Buku ini merupakan hasil penelitian Soe Hok Gie untuk mendapatkan gelar Sarjana Muda dari Universitas Indonesia.
Berikut adalah ringkasan lengkapnya:
Pendahuluan
Dalam bab ini, Soe Hok Gie mengungkapkan latar belakang penulisannya. Beliau tertarik pada pemberontakan komunis di Indonesia pada tahun 1926-1927, yang menurut banyak laporan koran, dipicu oleh kemiskinan. Namun, beliau juga mencatat analisis berbeda dari penulis asing seperti Harry J. Benda, yang berpendapat bahwa pemberontakan tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh kemiskinan. Gie ingin menyelidiki lebih jauh sebab-sebab pemberontakan itu dengan memulai dari sejarah awal pergerakan komunis di Indonesia, terutama melalui Sarekat Islam Semarang.Latar Belakang Sosial
Bab ini menjelaskan kondisi sosial dan ekonomi Indonesia pada awal abad ke-20. Sarekat Islam Semarang dipimpin oleh Semaoen, yang saat itu masih sangat muda. Pada masa itu, terjadi perubahan besar dalam masyarakat Indonesia, termasuk pesatnya perkembangan pendidikan Barat dan teknologi modern. Sarekat Islam Semarang berubah dari gerakan kaum menengah menjadi gerakan kaum buruh dan tani, dan ini sangat penting bagi sejarah modern Indonesia karena melahirkan gerakan Marxis pertama di Indonesia.Dari Kongres Nasional Centraal Sarekat Islam ke-2 Sampai ke-3
Dalam bab ini, Gie menggambarkan perkembangan Sarekat Islam dari kongres nasional kedua hingga ketiga. Periode ini penting karena menunjukkan bagaimana Sarekat Islam mulai terpengaruh oleh ide-ide sosialis dan komunis. Para pemimpin Sarekat Islam Semarang, seperti Semaoen, mulai mengadopsi pandangan-pandangan Marxis dan berusaha menerapkannya dalam gerakan mereka.
Dari Kongres Nasional CSI ke-3 Sampai PKI
Bab ini melanjutkan pembahasan dari bab sebelumnya, menjelaskan transformasi Sarekat Islam menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Gie menguraikan peran tokoh-tokoh utama dalam proses ini, serta bagaimana ideologi komunis mulai meresap ke dalam Sarekat Islam. Beliau juga membahas tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh para pemimpin komunis dalam menyebarkan ideologi mereka.
Sekadar Catatan
Bab terakhir ini berisi refleksi dan catatan pribadi Soe Hok Gie tentang penelitiannya. Beliau mengakui bahwa ada banyak kesulitan dalam mengumpulkan data dan informasi yang akurat, terutama karena banyaknya keterbatasan sumber yang tersedia. Meskipun demikian, Gie berharap bahwa karyanya dapat memberikan kontribusi berarti dalam memahami sejarah pergerakan komunis di Indonesia.
Buku "Di Bawah Lentera Merah" memberikan wawasan mendalam tentang sejarah awal pergerakan komunisme di Indonesia, dengan fokus khusus pada Sarekat Islam Semarang. Karya ini tidak hanya penting sebagai referensi sejarah, tetapi juga sebagai refleksi atas perjuangan sosial dan politik di Indonesia.
"Selamanja saja hidoep, selamanja saja akan berichtiar menjerahkan djiwa saja goena keperloean ra’jat."― Soe Hok Gie, "Di Bawah Lentera Merah"
\\Profil Penulis
Soe Hok Gie adalah seorang aktivis, penulis, dan sejarawan Indonesia yang lahir pada 17 Desember 1942 di Jakarta. Ia terkenal sebagai seorang idealis dan aktivis mahasiswa yang kritis terhadap rezim Orde Lama dan Orde Baru.
Pendidikan:
Gie menempuh pendidikan di Universitas Indonesia, jurusan Sejarah, dan sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Beliau sering menulis artikel yang kritis terhadap pemerintah di berbagai media. Karya-karyanya banyak membahas tentang ketidakadilan sosial, politik, dan korupsi.
Warisan:
Selain "Di Bawah Lentera Merah", Gie juga dikenal melalui buku hariannya yang diterbitkan dengan judul "Catatan Seorang Demonstran". Buku ini menjadi sumber inspirasi bagi banyak aktivis mahasiswa dan generasi muda Indonesia.
Kematian:
Soe Hok Gie meninggal dunia pada 16 Desember 1969, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27, dalam sebuah kecelakaan saat mendaki Gunung Semeru. Hingga kini, Gie dikenang sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan suara hati nurani rakyat.
Buku ini tersedia di link berikut ini :
Komentar
Posting Komentar